Artikel Seputar Ahli Negosiasi

image27C dalam Komunikasi, Prinsip Menyampaikan Informasi dengan Efektif

Mewujudkan komunikasi yang efektif tidak semudah ketika menjalankannya. Penyampaian yang salah dan misinformasi kerap bermunculan hingga pada akhirnya berujung pada kesalahpahaman. Terlepas dari itu, bukan berarti komunikasi yang efektif tidak dapat diwujudkan. Terdapat salah satu cara untuk mewujudkan komunikasi yang efektif yakni dengan mengikuti prinsip 7C. Apa Itu 7C dalam Komunikasi?7C dalam komunikasi adalah prinsip yang dapat dipraktekkan untuk melakukan komunikasi dengan efektif baik itu secara lisan maupun tulisan. Prinsip dari 7C ini bertujuan agar komunikasi yang dilakukan dapat lebih mudah didengar, dipahami, dan diikuti oleh audiens. Menggunakan prinsip 7C dalam komunikasi sangat penting diterapkan khususnya dalam lingkup profesional. 7C Komunikasi1. ClearPrinsip 7C dalam komunikasi yang pertama adalah clear. Maksudnya, dalam berkomunikasi, pesan atau informasi yang ingin diberikan harus disampaikan dengan jelas. Pastikan untuk menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, bukan menggunakan bahasa slang atau jargon. Penggunaan istilah seperti itu justru akan menimbulkan kebingungan lantaran tidak semua orang mengetahui maknanya. 2. ConsiderationConsideration dalam prinsip komunikasi berarti memperhatikan sudut pandang audiens atau penerima pesan. Ketika hendak menyampaikan pesan kepada audiens, perlu diingat untuk menyesuaikan isi pesan tersebut dengan keadaan, kebutuhan, dan kepentingan mereka. Tidak mempertimbangkan audiens ketika akan berkomunikasi, akan dianggap sebagai bentuk dari sikap egoisme.3. CourteousMenyampaikan pesan dengan sopan dan hormat merupakan bagian dari prinsip 7C dalam komunikasi, yakni courteous. Perhatikan bahasa tubuh dan nada bicara dalam berkomunikasi. Jangan menyilangkan tangan atau berdiri dengan berkacak pinggang ketika menyampaikan pesan kepada audiens. Mengedepankan etika dalam berkomunikasi akan mempermudah pesan diterima dengan baik oleh audiens. 4. ConcisePrinsip 7C yang selanjutnya adalah concise atau ringkas. Artinya, penyampaian pesan harus dilakukan dengan singkat dan padat. Semakin banyak melantur, malah akan membuat audiens semakin kebingungan, sehingga pesan yang ingin disampaikan jadi tidak dapat diterima dengan baik. Faktanya, pesan yang ringkas dan langsung ke intinya akan lebih mudah diingat sekaligus dipahami oleh audiens. 5. CompletePrinsip 7C, complete, menjadi salah satu hal penting dalam berkomunikasi untuk mencegah kesalahpahaman. Menyampaikan informasi secara lengkap tanpa melewatkan sedikitpun poin penting adalah maksud dari prinsip “complete” ini. Jangan sampai audiens tidak mendapat informasi lengkap yang seharusnya mereka terima. Karena itu, meminta feedback dari audiens dapat dilakukan untuk memastikan tidak ada pesan yang tertinggal.6. ConcreteConcrete adalah prinsip 7C selanjutnya untuk mendukung pesan yang ingin disampaikan. Gunakan fakta dan data yang valid untuk membantu membuat pesan jadi lebih meyakinkan. Pesan yang yang disertai dengan bukti yang kuat akan semakin meningkatkan kepercayaan audiens. 7. CorrectTerakhir, ada correct sebagai salah satu bagian dari prinsip 7C dalam komunikasi. Prinsip ini berarti pesan yang disampaikan harus terbebas dari kesalahan tata bahasa, ejaan, dan informasi. Khususnya dalam komunikasi secara tulisan, prinsip “correct” wajib untuk diperhatikan dan diperiksa kembali sebelum nantinya disampaikan kepada audiens.

image37C dalam Komunikasi, Prinsip Menyampaikan Informasi dengan Efektif

Mewujudkan komunikasi yang efektif tidak semudah ketika menjalankannya. Penyampaian yang salah dan misinformasi kerap bermunculan hingga pada akhirnya berujung pada kesalahpahaman. Terlepas dari itu, bukan berarti komunikasi yang efektif tidak dapat diwujudkan. Terdapat salah satu cara untuk mewujudkan komunikasi yang efektif yakni dengan mengikuti prinsip 7C. Apa Itu 7C dalam Komunikasi?7C dalam komunikasi adalah prinsip yang dapat dipraktekkan untuk melakukan komunikasi dengan efektif baik itu secara lisan maupun tulisan. Prinsip dari 7C ini bertujuan agar komunikasi yang dilakukan dapat lebih mudah didengar, dipahami, dan diikuti oleh audiens. Menggunakan prinsip 7C dalam komunikasi sangat penting diterapkan khususnya dalam lingkup profesional. 7C Komunikasi1. ClearPrinsip 7C dalam komunikasi yang pertama adalah clear. Maksudnya, dalam berkomunikasi, pesan atau informasi yang ingin diberikan harus disampaikan dengan jelas. Pastikan untuk menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, bukan menggunakan bahasa slang atau jargon. Penggunaan istilah seperti itu justru akan menimbulkan kebingungan lantaran tidak semua orang mengetahui maknanya. 2. ConsiderationConsideration dalam prinsip komunikasi berarti memperhatikan sudut pandang audiens atau penerima pesan. Ketika hendak menyampaikan pesan kepada audiens, perlu diingat untuk menyesuaikan isi pesan tersebut dengan keadaan, kebutuhan, dan kepentingan mereka. Tidak mempertimbangkan audiens ketika akan berkomunikasi, akan dianggap sebagai bentuk dari sikap egoisme.3. CourteousMenyampaikan pesan dengan sopan dan hormat merupakan bagian dari prinsip 7C dalam komunikasi, yakni courteous. Perhatikan bahasa tubuh dan nada bicara dalam berkomunikasi. Jangan menyilangkan tangan atau berdiri dengan berkacak pinggang ketika menyampaikan pesan kepada audiens. Mengedepankan etika dalam berkomunikasi akan mempermudah pesan diterima dengan baik oleh audiens. 4. ConcisePrinsip 7C yang selanjutnya adalah concise atau ringkas. Artinya, penyampaian pesan harus dilakukan dengan singkat dan padat. Semakin banyak melantur, malah akan membuat audiens semakin kebingungan, sehingga pesan yang ingin disampaikan jadi tidak dapat diterima dengan baik. Faktanya, pesan yang ringkas dan langsung ke intinya akan lebih mudah diingat sekaligus dipahami oleh audiens. 5. CompletePrinsip 7C, complete, menjadi salah satu hal penting dalam berkomunikasi untuk mencegah kesalahpahaman. Menyampaikan informasi secara lengkap tanpa melewatkan sedikitpun poin penting adalah maksud dari prinsip “complete” ini. Jangan sampai audiens tidak mendapat informasi lengkap yang seharusnya mereka terima. Karena itu, meminta feedback dari audiens dapat dilakukan untuk memastikan tidak ada pesan yang tertinggal.6. ConcreteConcrete adalah prinsip 7C selanjutnya untuk mendukung pesan yang ingin disampaikan. Gunakan fakta dan data yang valid untuk membantu membuat pesan jadi lebih meyakinkan. Pesan yang yang disertai dengan bukti yang kuat akan semakin meningkatkan kepercayaan audiens. 7. CorrectTerakhir, ada correct sebagai salah satu bagian dari prinsip 7C dalam komunikasi. Prinsip ini berarti pesan yang disampaikan harus terbebas dari kesalahan tata bahasa, ejaan, dan informasi. Khususnya dalam komunikasi secara tulisan, prinsip “correct” wajib untuk diperhatikan dan diperiksa kembali sebelum nantinya disampaikan kepada audiens.

image36 Tips Membangun Komunikasi Organisasi yang Efektif Agar Selalu Produktif

Membangun komunikasi dalam organisasi merupakan faktor utama keberhasilan dalam mencapai tujuan bersama. Organisasi-organisasi yang kurang berkembang biasanya mengalami kesulitan dari sisi komunikasinya. Hal ini disebabkan karena tidak semuanya tahu dan paham tentang bagaimana komunikasi harus dijalankan. Berikut beberapa tips membangun komunikasi organisasi yang efektif agar selalu produktif. 1. Aktif MendengarkanAktif mendengarkan adalah kunci utama untuk membangun komunikasi organisasi yang efektif. Ketika berkomunikasi dengan anggota tim, berikan perhatian penuh ketika mereka sedang berbicara. Fokuskan perhatian dan pikiran pada apa yang mereka bicarakan tanpa terganggu oleh pemikiran yang lain. Jangan lebih dulu membuat asumsi sebelum mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh anggota tim hingga akhir. Biarkan mereka menyelesaikan perkataannya terlebih dahulu sebelum kita menarik kesimpulan.2. Manfaatkan Beragam Media KomunikasiDi era yang semakin canggih ini, media komunikasi menjadi semakin beragam dan memudahkan orang-orang untuk berinteraksi. Gunakan email untuk memberikan pengumuman penting seputar pembaruan proyek maupun kebijakan baru. Gunakan pula aplikasi komunikasi online lainnya untuk menjadi wadah berlangsungnya diskusi real-time, berbagi informasi, hingga interaksi antarpribadi di dalam tim.3. Bersikap SuportifBersikap suportif adalah sikap yang penting untuk membangun komunikasi yang memotivasi anggota tim dan lingkungan yang inklusif dalam organisasi. Tunjukkan penghargaan terhadap usaha maupun prestasi yang telah diraih anggota tim. Selain itu, jika terdapat anggota tim yang sedang mengalami kesulitan, berikan dukungan dan bantuan kepada mereka untuk menemukan solusi. Jangan sampai bersikap acuh tak acuh terhadap sesama anggota dalam organisasi.4. Transparansi dan KeterbukaanTransparansi berarti terbuka terhadap adanya perubahan. Menjadi terbuka dan jujur dalam berkomunikasi sangatlah dibutuhkan dalam organisasi. Sampaikan informasi secara jujur, lengkap, dan tepat waktu serta berikan kesempatan pada orang lain untuk mengutarakan pendapatnya. Dengan adanya transparansi dan keterbukaan, akan meminimalisir terjadinya kesalahpahaman karena tidak adanya informasi-informasi yang ditutup-tutupi. 5. Budayakan KolaborasiDalam suatu tim, pasti akan sering dijumpai yang namanya kolaborasi. Jalin kerja sama lintas divisi untuk memecahkan masalah yang kompleks maupun untuk memperlancar jalannya suatu proyek. Dengan kolaborasi, interaksi di antara anggota tim akan terus aktif terjadi. Hal ini sangat berguna tidak hanya untuk meningkatkan kualitas dan komunikasi tim, namun juga semakin mempermudah tercapainya tujuan organisasi. 6. Evaluasi dan PerbaikanMelakukan evaluasi wajib dilakukan secara berkala untuk mengukur seberapa efektif dan produktif komunikasi yang telah dilakukan dalam organisasi tersebut. Identifikasi ranah apa saja yang perlu diperbaiki dan jadikan pula ranah lain yang telah berhasil untuk terus ditingkatkan sekaligus dipertahankan. Evaluasi dan perbaikan harus kerap dilakukan agar komunikasi organisasi akan selalu berkembang dan tidak berjalan di tempat.Membangun komunikasi organisasi yang efektif membutuhkan komitmen dan konsistensi dari seluruh anggota organisasi. Dengan mengutamakan transparansi, keterbukaan, memanfaatkan media komunikasi, bersikap positif, mendengarkan aktif, kolaborasi, evaluasi serta perbaikan, organisasi akan dapat mengefektifkan komunikasinya secara keseluruhan.

image3Ini 4 Kelebihan yang Hanya Dimiliki Komunikasi Non Verbal

Berkomunikasi dengan kata-kata memang masih menjadi prioritas dalam melakukan interaksi sehari-hari. Meskipun seringkali tidak disadari, komunikasi non verbal juga memainkan peranan penting dalam proses interaksi manusia. Bentuk komunikasi ini memiliki banyak kelebihan bahkan dibandingkan dengan komunikasi verbal. Berikut beberapa kelebihan yang hanya dimiliki komunikasi non verbal.1. Memperkaya Konteks PesanBahasa non verbal seperti ekspresi wajah dan gestur tubuh dapat memperkaya pesan yang tidak dapat disampaikan melalui kata-kata. Gestur tubuh dan intonasi suara dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting saat melakukan komunikasi. Hal ini sangat membantu lawan bicara untuk lebih fokus pada bagian pesan tertentu yang dianggap penting. Apalagi jika diikuti dengan ekspresi wajah yang emosional, lawan bicara akan lebih merasa empati dengan ketulusan kita saat berkomunikasi dengannya. Komunikasi non verbal akan membuat pesan yang disampaikan menjadi lebih menarik, efektif, dan mudah untuk dipahami.2. Terhindar dari KesalahpahamanSeringkali pesan yang disampaikan dengan kata-kata masih dirasa ambigu hingga dapat menimbulkan kesalahpahaman. Dengan adanya bahasa tubuh, pesan yang disampaikan akan memberikan konteks yang lebih jelas dan terhindar dari penafsiran yang salah. Contohnya saat menampilkan ekspresi wajah senyuman ketika menyampaikan pesan yang positif, akan semakin meyakinkan lawan bicara bahwa pesan yang disampaikan memang merupakan kabar bahagia. 3. Efisiensi WaktuDalam situasi yang memerlukan respons cepat, bahasa tubuh seperti isyarat tangan, senyuman, maupun anggukan kepala dapat memberikan jawaban secara lebih kilat dan efisien. Di beberapa situasi lainnya, pesan yang disampaikan secara non verbal juga dapat dipahami dengan lebih cepat tanpa harus memerlukan penjelasan yang panjang atau berlebihan. Selain itu, ketika melakukan presentasi di hadapan audiens, penggunaan gestur tangan akan sangat membantu untuk menggarisbawahi poin-poin penting tanpa harus mengulangnya dengan kata-kata. Hal ini akan lebih menghemat waktu jalannya proses komunikasi. 4. Komunikasi Lintas BudayaBeberapa jenis komunikasi non verbal terkadang dianggap sebagai aspek universal yang dapat dipahami oleh orang-orang dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda. Ketika terjadi perbedaan bahasa, komunikasi non verbal dapat menjadi jembatan yang kuat dalam menyampaikan dan memahami pesan. Dengan demikian, berkomunikasi dengan orang lain dari latar belakang berbeda dan tidak memiliki bahasa verbal yang sama, bukan lagi menjadi hal yang mustahil. Namun perlu juga diperhatikan bahwa masih terdapat beberapa bahasa tubuh lain yang memiliki makna dan interpretasi berbeda. Karena itu, sangat penting untuk memiliki kepekaan terhadap perbedaan budaya yang ada ketika akan berkomunikasi dengan bahasa non verbal.

image3Jangan Takut, Ini 5 Keuntungan Mengatakan Tidak pada Orang Lain

Banyak orang yang masih merasa kesulitan untuk mengatakan “tidak”, baik itu ketika menolak permintaan yang berlebihan maupun untuk menghindari hubungan yang tidak sehat. Penyebabnya sangat sederhana, mengatakan “tidak” sering kali dilihat sebagai tindakan negatif. Selain itu, perasaan bersalah dan takut juga akan menghantui apabila kita menolak permintaan seseorang. Padahal, mengatakan “tidak” pada beberapa situasi merupakan hal yang penting dan merupakan bentuk positif untuk diri sendiri. Berikut beberapa keuntungan ketika kita mengatakan “tidak” pada orang lain.1. Membuat Batasan DiriMengatakan “tidak” dapat membantu untuk memberikan batasan diri terhadap apa yang bisa dan tidak bisa maupun harus dan tidak harus dilakukan. Mengatakan “tidak” pada segala sesuatu yang tidak sejalan dengan nilai-nilai diri, juga dapat membantu dalam menjaga keseimbangan hidup. Dengan menetapkan batasan diri, kamu akan lebih menghormati waktu dan energi diri sendiri. Hal ini memungkinkan tujuan-tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan lebih efisien dan efektif. 2. Terhindar dari Toxic RelationshipJangan sungkan untuk mengatakan “tidak” kepada orang lain. Tipe orang yang toxic biasanya akan terus memaksa orang-orang yang mudah merasa bersalah untuk mengatakan “iya”. Katakan “tidak” secara tegas tidak akan membuatmu merasa bersalah, justru hal itu akan membuat perasaan menjadi lebih lega, karena tidak harus menuruti semua kemauan orang terlebih hal-hal yang tidak dapat dilakukan dan bukan menjadi kewajiban diri.3. Menjaga Kesehatan MentalMeskipun sering dianggap sebagai hal yang sepele, pada nyatanya mengatakan “tidak” sangat berpengaruh besar terhadap mental seseorang. Ketika kita menyetujui permintaan orang lain yang sebenarnya memberatkan diri sendiri, perasaan stres tidak dapat dihindarkan. Kita akan merasa terbebani pada hal yang justru tidak sanggup dilakukan dan bukan bagian dari tanggung jawab. Karena itu, pengaruh dari “kata” tidak sangat membantu dalam menjaga dan mengurangi beban emosional yang ada. Tidak hanya itu, hal ini juga menjadi bentuk kontrol atas kesehatan mental pada diri sendiri.4. Meningkatkan KemandirianBerkata “tidak” pada segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kebutuhan diri sendiri, akan membantu dalam mengidentifikasi apa yang baik untuk diri dan apa yang tidak. Mampu menolak permintaan orang lain terhadap hal yang merugikan akan membangun kepercayaan diri dan lebih menjaga kendali atas diri sendiri. Oleh sebab itu, mengatakan “tidak” bukanlah tanda dari sikap egois melainkan merupakan langkah dalam meningkatkan kemandirian.5. Membuka Peluang yang Lebih BesarMenghindari hal-hal yang tidak sesuai kebutuhan atau tidak memberi manfaat apapun justru akan membuka peluang untuk menemukan kesempatan yang lebih sesuai. Dari pada kita menuruti permintaan dari orang lain yang tidak sesuai dengan kebutuhan diri sendiri dan justru membuang waktu serta energi terhadap apa yang sebenarnya memang kita butuhkan. Dengan mengatakan “tidak” pada situasi yang tidak sejalan dengan kebutuhan, kita dapat memberi diri sendiri kebebasan lebih untuk memilih peluang yang sesuai dengan tujuan dan keinginan kita. 

image36 Cara Ini Bisa Mencegah Terjadinya Groupthink

Groupthink merujuk pada kecenderungan suatu kelompok mengambil keputusan yang dirasa aman tanpa mempertimbangkan rasionalitas dan kebenarannya. Groupthink biasanya terjadi karena suatu kelompok lebih memprioritaskan keselarasan daripada menerima ide-ide lain dari sudut pandang yang berbeda. Groupthink dapat berakibat pada penurunan kualitas keputusan hingga merenggangnya hubungan dalam suatu kelompok. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya groupthink.1. Terapkan Kultur Terbuka Menciptakan kultur yang terbuka merupakan cara efektif untuk mulai mencegah terjadinya groupthink. Kultur terbuka mengisi keberagaman latar belakang dalam berbagai hal seperti pengalaman, budaya, dan pendidikan. Dengan adanya keberagaman dalam suatu kelompok, ruang bagi sudut pandang dan ide-ide yang berbeda dapat disuarakan tanpa adanya perasaan takut. 2. Tunjuk Peran PengkritikPeran pengkritik sangat penting dalam mencegah terjadinya groupthink dalam suatu kelompok. Pengkritik bertugas untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis yang dapat merangsang pemikiran kelompok tanpa harus menjatuhkan. Pengkritik juga harus berani memberikan pendapat atau sudut pandang yang berbeda. Hal ini dapat membantu mencegah terjadinya suara mayoritas dalam kelompok.3. Dorong Kepemimpinan TerbukaKepemimpinan yang terbuka mendorong diskusi terbuka yang mendalam di antara anggota kelompok. Kepemimpinan yang terbuka juga wajib mempertimbangkan kritik dan masukan yang datang dari anggota kelompok dengan penuh perhatian. Pemimpin juga harus mampu menciptakan lingkungan yang memberikan kenyamanan kepada semua anggota kelompok sehingga mereka benar-benar merasa didengar dan dihargai. 4. Akses InformasiMemberikan akses terbuka terhadap informasi menjadi hal penting untuk mencegah terjadinya groupthink. Keterbukaan dalam memberikan informasi yang relevan membantu suatu kelompok terhindari dari keterbatasan informasi. Dengan semakin banyaknya informasi, ide-ide dan sudut pandang yang berbeda akan kerap bermunculan sehingga pemikiran kritis dan kreativitas dapat terjadi.5. Membuat Opsi AlternatifKetika mengadopsi sudut pandang yang berbeda-beda dalam diskusi, membuat opsi alternatif juga menjadi langkah penting selanjutnya. Buat skenario yang berbeda dari setiap opsi dan analisis semua kemungkinan konsekuensi yang akan dihasilkan dari setiap opsi tersebut. Dengan memiliki opsi alternatif yang beragam, suatu kelompok dapat terdorong untuk memiliki evaluasi yang meluas terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi. 6. Mengubah Sistem Pengambilan KeputusanSistem pengambilan keputusan dalam suatu kelompok dapat menjadi ladang terjadinya suara mayoritas tanpa alasan yang jelas. Hal ini merupakan salah satu karakteristik dari terjadinya groupthink. Jika sistem pengambilan keputusan dilakukan melalui voting, pertimbangkan untuk mengadopsi pengambilan keputusan secara anonim atau rahasia sehingga anggota kelompok dapat membuat keputusannya dengan bebas. Evaluasi pula pasca-keputusan secara teratur untuk lebih meninjau keputusan yang telah diambil.

image34 Manfaat Mengimplementasikan Komunikasi Efektif

Komunikasi menjadi kunci untuk menjalin hubungan di kehidupan sehari-hari dalam ruang lingkup apapun. Namun tak jarang, masih sering timbul kesalahpahaman akibat komunikasi yang dilakukan masih belum tepat. Karena itu, menerapkan komunikasi yang efektif menjadi pilihan terbaik demi tercapainya komunikasi yang lancar dan meminimalisir kesalahpahaman. Selain meminimalisir kesalahpahaman, masih terdapat beberapa manfaat lainnya dari komunikasi efektif yang sangat tepat untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. 1. Meningkatkan Kesadaran Diri Komunikasi yang efektif melibatkan kemampuan untuk memahami perspektif orang lain. Selain itu, komunikasi efektif juga dapat membangkitkan kepekaan emosi, baik pada diri sendiri maupun orang lain. Itulah sebabnya, dalam komunikasi efektif kita dapat meningkatkan kesadaran diri dengan lebih memahami bagaimana cara kita berkomunikasi dengan orang lain beserta dampaknya pada mereka. Tidak hanya itu saja, kita juga dapat lebih sadar akan perasaan sekaligus pemikiran orang lain dan bagaimana kedua hal tersebut akan memengaruhi diri sendiri.2. Penyelesaian KonflikKetika terjadi konflik, komunikasi efektif mengharuskan diri untuk memahami perbedaan pendapat yang ada. Hal ini dilakukan dengan membicarakan perbedaan pendapat yang ada lebih awal, komunikasi terbuka, dan pendekatan yang kolaboratif. Kemampuan berkomunikasi secara efektif membantu konflik terselesaikan dengan cara yang lebih kondusif dan hasil yang akan memuaskan semua pihak yang terlibat. Dengan menerapkan komunikasi efektif, sekecil dan sebesar apapun konflik yang datang maupun dihadapi dapat terselesaikan dengan baik. 3. Mendorong InovasiKomunikasi yang baik memungkinkan terjadinya aliran informasi dan ide-ide baru. Hal itu dikarenakan, komunikasi efektif mendorong diskusi terbuka dan komunikasi yang memperluas wawasan dan memicu kreativitas yang dapat mendukung inovasi. Dengan diskusi terbuka dan saling mendengarkan pendapat satu sama lain, dapat mendorong partisipasi aktif dan penemuan potensi kreatif dari anggota-anggota kelompok yang mungkin sebelumnya belum terlihat. Komunikasi efektif menjadi kunci penting dalam memfasilitasi lingkungan yang mendukung inovasi. 4. Menjaga Hubungan BaikKetika seseorang dapat berkomunikasi secara terbuka dan menghargai perbedaan, maka hal ini dapat meningkatkan rasa kepercayaan antarindividu maupun kelompok. Mengemukakan komunikasi dengan jelas mengenai tujuan, kebutuhan, dan keinginan dapat membantu dalam membangun pemahaman bersama antarindividu maupun kelompok. Komunikasi yang efektif juga dapat mendukung pertumbuhan bersama melalui ide, pemikiran, dan pengalaman yang dibagi satu sama lain. Karena itu, komunikasi yang efektif merupakan fondasi dari hubungan yang sehat, lebih kuat, bermakna dan berkelanjutan. 

image3Ini 3 Hasil Akhir yang Akan Terjadi Saat Negosiasi

Negosiasi merupakan keterampilan yang sangat penting dimiliki ketika ingin mencapai sesuatu. Sejatinya, tujuan negosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan antara kedua pihak yang berunding. Namun, hasil akhir negosiasi tidak selalu mencapai kesepakatan bersama. Terdapat beberapa hasil akhir lain dari negosiasi yang penjelasannya sebagai berikut.1. Win-Win SolutionSolusi untung-menang atau win-win solution menjadi hasil akhir negosiasi yang menjadi favorit para negosiator. Prinsip utama win-win solution adalah mencari kesepakatan yang memenuhi dan menguntungkan semua pihak dengan menciptakan keseimbangan yang adil meskipun berada di antara perspektif yang berbeda-beda. Solusi ini bertujuan untuk memastikan semua pihak benar-benar puas dengan hasil akhir negosiasinya.Dalam win-win solution, pihak lawan tidak dipandang sebagai kompetitor, melainkan mereka dipandang sebagai mitra bisnis yang baik. Untuk mencapai win-win solution, negosiasi yang dilakukan harus melibatkan komunikasi yang terbuka, fleksibilitas, kolaborasi, pemahaman kebutuhan dan mematuhi komitmen yang telah ditetapkan. Negosiasi dengan win-win solution sangat baik untuk membangun hubungan yang berkelanjutan.2. Win-Lose SolutionDalam negosiasi, solusi untung-kalah atau win-lose solution merupakan hasil akhir yang biasanya akan menimbulkan perpecahan di antara kedua belah pihak. Solusi ini terjadi ketika satu pihak meraih atau memenangkan keuntungan sementara pihak lainnya mengalami kekalahan dan harus menampung kerugian. Salah satu pihak dapat menikmati kemenangannya sedangkan pihak lain harus menghadapi konsekuensi dari kekalahannya. Faktor utama dari sering terjadinya win-lose solution dalam negosiasi dapat disebabkan karena salah satu pihak memiliki kekuatan atau keunggulan yang lebih besar seperti kekuatan finansial dan informasi yang lebih baik. Win-win solution juga cenderung memiliki dampak negatif karena dapat merusak hubungan antara kedua mitra dan memunculkan konflik di masa yang akan datang. 3. Lose-Lose SolutionSolusi kalah-kalah atau lose-lose solution adalah hasil dari sebuah negosiasi di mana kedua belah pihak tidak dapat mencapai kesepakatan bersama. Lose-lose solution sering terjadi ketika tidak ada solusi yang diterima kedua belah pihak dikarenakan masing-masing pihak bersikeras dengan kepentingan masing-masing tanpa mempertimbangkan keadaan dari pihak lain.Lose-lose solution menjadi hasil akhir yang paling banyak dihindari karena dianggap seperti pulang dengan tangan kosong atau tidak menghasilkan keuntungan apapun. Biasanya, hasil akhir ini terjadi disebabkan oleh komunikasi antara kedua pihak yang kurang efektif, terlalu emosional, dan sikap egoisme. 

image36 Hal Ini Jadi Penyebab Terhambatnya Public Speaking

Public speaking merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan namun tidak mudah untuk dipraktekkan. Khususnya bagi pemula, gangguan ataupun hambatan pasti ada saja yang menghampiri ketika hendak berbicara di depan umum. Berikut kendala-kendala yang sering menjadi penyebab terbesar terhambatnya public speaking. 1. Kurangnya Pemahaman MateriKurangnya pemahaman yang mendalam tentang topik yang akan disampaikan kepada audiens dapat mengurangi kredibilitas public speaking yang dilakukan. Kekurangan ini akan membuat lunturnya kepercayaan diri pembicara dan membuat pesan menjadi tidak meyakinkan di mata audiens. Memahami materi merupakan faktor terpenting dari keberhasilan public speaking, karena di sinilah pesan-pesan penting tersebut disampaikan.2. Kecemasan Berbicara di depan UmumBagi pemula, merasa cemas ketika berbicara di depan umum adalah hal yang wajar. Namun untuk menjadi seorang public speaker yang handal, kecemasan ketika berbicara di depan umum atau yang biasanya disebut dengan demam panggung harus segera diatasi. Kunci utama untuk mengatasi kecemasan ini ialah dengan meningkatkan kepercayaan diri dan giat berlatih.3. Ketergantungan pada Bacaan PresentasiSelalu membaca bacaan yang tertera di slide atau bergantung pada skrip akan membuat presentasi yang dibawakan terdengar membosankan atau kurang menarik. Sejatinya, seorang public speaker harus melakukan kontak mata dan berinteraksi dengan audiensnya, agar mereka benar-benar merasa bahwa pesan-pesan yang dipresentasikan memang diberikan untuk mereka. 4. Gangguan Fisik atau EmosionalPersiapan yang matang bukan hanya persiapan dari segi materi presentasi saja, namun kesiapan fisik juga merupakan bagian dari persiapan seseorang ketika akan akan berbicara di depan umum. Karena itu, gangguan fisik seperti kelelahan dan stres dapat menghambat seseorang untuk berbicara dengan percaya diri di depan umum. 5. Kurangnya Persiapan TeknisKurangnya persiapan teknis dalam hal ini seperti masalah pada mikrofon, peralatan presentasi, ataupun gangguan teknis lainnya yang menghambat jalannya public speaking. Gangguan teknis akan sangat berpengaruh pada suasana yang akan mengganggu kelancaran presentasi, ketidaknyamanan audiens, hingga dapat memecah fokus pembicara. 6. Kurangnya LatihanLatihan adalah kunci utama dalam meningkatkan keterampilan public speaking. Latihan yang teratur dan berkelanjutan sangat penting dalam mengembangkan public speaking. Tanpa adanya latihan, makan kemungkinan besar hambatan-hambatan yang sudah dijelaskan sebelumnya akan muncul dan mengganggu kelancaran dari jalannya presentasi yang disampaikan oleh pembicara. 

image33 Arus Komunikasi, Kunci Kesuksesan Organisasi

Dalam suatu organisasi, komunikasi memiliki peranan yang penting dalam keberhasilan organisasi. Suatu organisasi tidak akan memiliki kualitas kinerja yang maksimal apabila masih memiliki proses komunikasi yang tidak berlangsung baik. Biasanya, organisasi memiliki panduannya sendiri mengenai bagaimana pertukaran informasi dalam komunikasi organisasi tersebut dilakukan. Berikut beberapa arus komunikasi yang ada dalam suatu organisasi.1. Arus Komunikasi VertikalArus komunikasi vertikal dalam organisasi mengacu pada proses komunikasi antara bawahan kepada atasan maupun dari atasan kepada bawahannya secara timbal balik. Arus komunikasi vertikal memungkinkan manajemen untuk memahami kebutuhan dan masukan dari anggotanya. Begitu juga sebaliknya, arus komunikasi ini memastikan bawah visi dan misi dari manajemen tersampaikan dengan jelas kepada anggotanya.Konteks dari arus komunikasi vertikal meliputi pengumuman kebijakan perusahaan yang baru, instruksi pekerjaan, pemberian motivasi, laporan kinerja, penyampaian keluhan dan saran-saran. Untuk menciptakan lingkungan organisasi yang terbuka, membangun kepercayaan, dan meningkatkan kinerja, maka suatu organisasi harus benar-benar mengefektifkan arus komunikasi vertikalnya.2. Arus Komunikasi HorizontalArus komunikasi horizontal dalam organisasi merujuk pada proses komunikasi yang terjadi di antara individu atau unit yang memiliki tingkatan yang sama dalam suatu organisasi. Komunikasi horizontal bertujuan untuk bertukar informasi mengenai tugas kerja, pemecahan masalah, hingga pemahaman bersama melalui personal maupun diskusi atau rapat tim. Proses dari komunikasi horizontal ini juga dinilai cepat karena lebih minim distorsi dibandingkan dengan arus komunikasi vertikal. Komunikasi horizontal tidak hanya terjadi di antara individu dari satu divisi yang sama saja, arus komunikasi ini juga terjadi di antara individu dari berbeda divisi. Hal ini dapat terjadi ketika dua atau lebih divisi yang berbeda bekerja sama untuk menyukseskan suatu proyek organisasi. Komunikasi horizontal dalam hal ini berperan menciptakan kolaborasi yang efisien di antara divisi-divisi yang berbeda tersebut.3. Arus Komunikasi DiagonalArus komunikasi diagonal mengarah pada proses komunikasi yang melibatkan lintas divisi dan tingkatan hierarki yang berbeda antara individu atau unit dalam organisasi. Arus komunikasi ini bahkan dapat berlangsung tanpa harus melalui saluran komunikasi formal yang telah ditetapkan. Misalnya seperti pimpinan divisi marketing berkomunikasi dengan anggota dari divisi SDM. Meskipun tidak terstruktur seperti komunikasi vertikal maupun horizontal, arus komunikasi diagonal dapat berguna untuk memperluas jaringan komunikasi dalam organisasi karena alirannya yang lebih cepat. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa arus komunikasi diagonal ini dapat menimbulkan miskomunikasi atau kesalahpahaman dalam organisasi apabila tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.Ketiga arus komunikasi ini akan terus berlangsung dalam suatu organisasi. Arus komunikasi vertikal, horizontal, dan diagonal memiliki kelebihannya masing-masing yang perlu dimanfaatkan dengan baik oleh organisasi. Strategi komunikasi yang cemerlang akan memastikan bahwa semua individu yang ada di organisasi merasa terlibat dan diarahkan untuk mencapai tujuan bersama. 

image36 Strategi Meningkatkan Komunikasi Persuasif

Kemampuan komunikasi persuasif sangat dibutuhkan karena akan memudahkan segala urusan komunikasi yang ada pada setiap individu. Namun, kemampuan komunikasi persuasif ini tidak semudah membalikkan telapak tangan saat dilakukan. Berikut beberapa strategi untuk meningkatkan kemampuan komunikasi persuasif. 1. Kenali Sasaran Audiens Melakukan komunikasi persuasif tanpa persiapan sudah pasti akan membuahkan hasil yang nihil. Strategi paling awal untuk meningkatkan kemampuan komunikasi persuasif adalah dengan mengenali sasaran audiens. Pahami karakteristik demografis, keyakinan, kebutuhan, minat dan motivasi dari audiens yang dijadikan sasaran. Mengenali audiens akan sangat membantu dalam menyusun materi komunikasi persuasif yang akan dilakukan. 2. Gunakan Data dan Fakta yang KuatMemberikan argumen kepada audiens dengan menggebu-gebu tidak ada gunanya apabila tidak didampingi dengan fakta dan data yang kuat. Tanpa adanya fakta dan data yang kuat, audiens hanya akan menganggap argumen-argumen yang diberikan hanyalah bualan semata. Dukungan dari fakta dan data yang kredibel ini juga akan lebih meningkatkan kepercayaan audiens.3. Fokus pada ManfaatFokus pada manfaat dalam komunikasi persuasif dapat membuat pesan yang disampaikan menjadi lebih terarah. Audiens juga akan mengerti tentang tujuan dari paparan komunikasi persuasif yang disampaikan kepada mereka. Dengan fokus pada manfaat, kamu dapat memberikan dampak yang lebih besar kepada audiens.4. Gunakan Bahasa Tubuh Pergunakan bahasa tubuh untuk semakin meningkatkan pesan dari komunikasi persuasif yang dilakukan. Bahasa tubuh yang biasa digunakan dalam komunikasi persuasif meliputi ekspresi wajah, gerakan tangan, dan intonasi suara. Argumen-argumen yang disampaikan akan lebih mudah ditangkap oleh audiens dengan adanya bahasa tubuh yang sejalan. 5. Pertimbangkan KeadaanSelain memahami sasaran audiens, membertimbangkam keadaan atau faktor eksternal yang ada juga harus dilakukan dalam komunikasi persuasif. Perlu diprediksi apa saja faktor eksternal yang mungkin akan mendukung atau menghambat ketika komunikasi persuasif akan dilakukan. Manfaatkan apa saja media yang dapat mendukung komunikasi persuasif yang ingin dilakukan dan mempersiapkan solusi untuk hambatan yang sekiranya akan dihadapi.6. Minta Tanggapan dari AudiensTujuan primer komunikasi persuasif adalah untuk memengaruhi sikap, perilaku, maupun pendapat orang lain. Karena itu, ketika hendak menyelesaikan komunikasi persuasif yang dilakukan, akhiri pesan dengan meminta tindakan ataupun respons yang nyata dari audiens. Pastikan untuk memberikan penjelasan yang jelas terkait tanggapan atau tindakan yang diinginkan dari audiens.Strategi-strategi komunikasi persuasif ini perlu untuk selalu diasah dan dilatih agar benar-benar tercipta kesuksesan komunikasi persuasif. Jika sudah memiliki kemampuan komunikasi persuasif yang mumpuni, maka akan lebih mudah untuk kita mencapai tujuan komunikasi yang diinginkan. 

image34 Manfaat Menerapkan Komunikasi Asertif

Memiliki hubungan interpersonal yang kurang baik, bisa jadi dikarenakan kurangnya keterampilan dalam penyampaian komunikasinya. Komunikasi asertif dapat menjadi pilihan untuk melangsungkan komunikasi yang lebih baik dan efektif. Gaya komunikasi ini juga dapat membantu mengatasi dan meningkatkan faktor-faktor sosial lainnya yang penjelasannya diuraikan di bawah ini.1. Membangun Hubungan Interpersonal yang PositifMenerapkan komunikasi asertif akan membantu menumbuhkan hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Komunikasi asertif dapat mendorong seseorang untuk lebih terbuka mengungkapkan dirinya dengan tetap mempertimbangkan perasaan orang lain. Oleh karena itu, komunikasi asertif mampu memperkuat kepercayaan dan ikatan hubungan antarpribadi.2. Mengurangi StresDengan berkomunikasi secara jelas dan tegas, proses komunikasi seseorang akan lebih meminimalisir ketegangan, ketidakpastian, dan kekhawatiran yang berlebihan. Perasaan-perasaan yang mungkin muncul akibat menahan pendapat maupun pikirannya yang ingin diungkapkan. Kesehatan mental pun akan lebih terjaga karena risiko stres yang berkurang dan emosi yang lebih terkontrol dengan baik. 3. Problem-Solving yang BaikDalam mencari solusi atas suatu masalah, tak dapat dihindari bahwa konflik akan kerap bermunculan. Namun dengan menerapkan komunikasi asertif dalam memecahkan masalah, pencarian solusi akan lebih efektif karena setiap orang dapat mengungkapkan pemikirannya dengan jelas tanpa ada perasaan direndahkan. Mereka juga akan didengar dan dihargai pendapatnya oleh rekan-rekannya.4. Memperkuat Batas PribadiKetika berada di dalam situasi di mana tuntutan dari pihak lain melampaui batas diri, di sinilah komunikasi asertif dapat membantu menyampaikan keterbatasan itu dengan jelas. Hal ini sangat berguna dalam menghindari situasi terpaksa atau tidak nyaman. Dengan berkomunikasi secara asertif, seseorang dapat mempertahankan hak-hak pribadinya dan tidak melebihi batasnya.Komunikasi asertif tidak dapat diragukan lagi merupakan komunikasi yang paling efektif untuk diterapkan. Komunikasi ini sangat berguna untuk meningkatkan kesuksesan dalam interaksi sosial serta kesejahteraan hubungan. Selain manfaat yang sudah diuraikan di atas, masih terdapat lebih banyak lagi manfaat dari komunikasi asertif ini yang dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.

image35 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Negosiasi

Kemampuan negosiasi sangat dibutuhkan terutama dalam dunia bisnis. Negosiasi merupakan proses diskusi yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan cara yang dapat diterima kedua pihak. Dalam melakukan negosiasi, terdapat beberapa hal penting yang harus dihindari bahkan tidak boleh dilakukan demi terciptanya keberhasilan negosiasi. 1. Tidak Memiliki PersiapanTidak memiliki persiapan ketika akan melakukan negosiasi merupakan kesalahan yang fatal. Persiapan menjadi kunci penting dari kelancaran dilakukannya proses negosiasi. Persiapan yang dilakukan di sini adalah mengetahui tujuan dilakukannya negosiasi dan memahami karakter, posisi, hingga motivasi pihak lawan agar dapat mengatur strategi negosiasi yang baik.2. Bersikap EgoisBersikap egois dalam negosiasi akan berdampak pada keretakan hubungan antara dua pihak yang terlibat. Sikap ini juga akan berpengaruh terhadap tidak dilanjutkannya kesepakatan yang ingin dicapai karena hanya mementingkan keuntungan di satu pihak saja. Sikap seseorang dalam negosiasi sangat penting untuk dijaga karena akan mencerminkan citra, reputasi, dan profesionalismenya.3. Terlalu EmosionalTerlalu emosional dalam proses negosiasi dapat mengganggu dan menghambat tercapainya kesepakatan yang akan menguntungkan kedua belah pihak. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa perasaan emosional akan muncul ketika melakukan proses negosiasi. Oleh karena itu, berikan waktu istirahat untuk menenangkan diri sebelum melanjutkan proses negosiasi.4. Tidak Mendengarkan dengan AktifMendengarkan dengan aktif saat melakukan negosiasi merupakan keharusan demi menghindari kesalahpahaman. Mendengarkan dengan aktif saat negosiasi dapat meminimalisir terlewatnya informasi-informasi penting yang dapat menjadi solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Mendengarkan dengan aktif juga menjadi bentuk menghargai pihak lawan yang akan membuat mereka menjadi lebih terbuka saat negosiasi. 5. Menjadikan Negosiasi Ajang KonfrontasiTujuan utama negosiasi adalah untuk mencapai win-win solution atau kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Menjadikan negosiasi sebagai ajang konfrontasi akan melunturkan tujuan utama dari negosiasi itu. Ketika negosiasi dipandang sebagai suatu konfrontasi, maka suasana akan berjalan dengan tegang dan tidak mendukung untuk terjadinya dialog yang terbuka apalagi kooperatif.Demi keefektifan berlangsungnya suatu negosiasi, kelima hal di atas patut untuk diperhatikan dan dihindari. Negosiasi yang baik ialah negosiasi yang dapat menguntungkan kesepakatan dari kedua sisi dengan menjunjung tinggi sikap yang baik dan profesionalisme.

image35 Komunikasi Non Verbal yang Tanpa Sadar Sering Dilakukan

Selama ini, banyak yang tidak sadar bahwa komunikasi yang paling banyak dilakukan adalah komunikasi non verbal dan bukanlah komunikasi secara lisan. Non verbal merupakan jenis komunikasi yang penyampaiannya dilakukan tanpa menggunakan kata-kata. Berikut beberapa komunikasi non verbal yang tanpa sadar sering kita lakukan dalam berkomunikasi.1. Ekspresi WajahEkspresi wajah menjadi komunikasi non verbal yang paling tidak bisa dilewatkan dalam berkomunikasi sehari-hari. Hanya dengan ekspresi wajah, kita dapat menyampaikan pesan yang diinginkan bahkan tanpa dengan kata-kata. Komunikasi non verbal yang satu ini juga menjadi hal utama yang diperhatikan oleh lawan bicara ketika sedang berkomunikasi. Komunikasi non verbal ekspresi wajah yang paling sering dilakukan orang-orang ialah tersenyum, yang mengartikan kegembiraan dan keramahan. 2. Gestur TubuhBiasa disebut juga dengan gerakan tubuh menjadi komunikasi non verbal yang biasanya menjadi pendukung dari seseorang ketika melakukan komunikasi verbal atau lisan. Gestur tubuh melibatkan gerakan fisik yang disengaja maupun tidak disengaja dari bagian tubuh tertentu. Mengangguk, melambaikan tangan, menggelengkan kepala, menyipitkan mata, postur yang tegap dan menggaruk kepala atau tangan merupakan bagian dari komunikasi dengan gestur tubuh.3. PenampilanSelain ekspresi wajah, penampilan juga menjadi hal pertama yang diperhatikan dan akan langsung membentuk persepsi orang bahkan sebelum dimulainya percakapan. Penampilan dalam komunikasi non verbal mencakup gaya seseorang berpakaian, gaya rambut, hingga aksesoris yang dikenakan. Salah satu contohnya apabila seseorang berpakaian dengan mengenakan setelan jas dan dasi, maka ia ingin menunjukkan kesan keseriusan dan profesionalisme. 4. Nada SuaraNada suara atau intonasi merupakan hal penting dari komunikasi non verbal karena terkait dengan bagaimana cara seseorang berbicara. Dengan nada suara, pesan yang akan disampaikan menjadi lebih terarah. Nada suara ini meliputi penekanan kata, halus atau kerasnya suara, naik atau turunnya suara dan keseimbangan intonasi. Misalnya ketika seseorang berbicara dengan intonasi yang seimbang, maka akan memberikan kesan yang tenang atau stabil dan apabila sebaliknya, kesan yang ditimbulkan akan mencerminkan kegugupan atau ketidakpastian.5. Kontak FisikKontak fisik menjadi komunikasi non verbal terbaik untuk menyampaikan pesan dengan lebih emosional. Kontak fisik terdiri dari pelukan, pegangan tangan, menyentuh lengan ataupun bahu. Komunikasi non verbal dengan kontak fisik biasanya dilakukan oleh orang-orang yang memang sudah saling mengenal dekat. Hal itu dikarenakan kontak fisik merupakan komunikasi non verbal yang terbilang sensitif sebab kesannya yang lebih intim.Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa komunikasi non verbal memanglah komunikasi yang paling banyak kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Bijaklah berkomunikasi dengan memanfaatkan komunikasi non verbal agar segala pesan yang ingin disampaikan dapat tertuju dengan baik. 

image35 Aspek Penting Komunikasi Organisasi

Menurut Goldhaber, komunikasi organisasi merupakan proses menciptakan dan menukarkan pesan dalam sebuah jaringan hubungan yang saling bergantung satu dengan yang lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah. Dalam komunikasi organisasi, terdapat beberapa aspek penting yang akan sangat berdampak pada jalannya komunikasi dalam suatu organisasi. 1. Komunikasi InternalKomunikasi internal dalam organisasi melibatkan anggota-anggota yang ada di dalam organisasi. Komunikasi ini mencakup berbagai tingkatan hierarki serta divisi dalam organisasi. Komunikasi internal yang efektif adalah kunci untuk memastikan bahwa seluruh organisasi memiliki pemahaman yang sama mengenai tujuan perusahaan. Komunikasi internal sangat penting untuk membangun kepercayaan setiap anggota demi terciptanya kesejahteraan organisasi.2. Komunikasi EksternalKomunikasi ini mencakup pertukaran informasi antara organisasi dengan pihak luar seperti media, pemerintah, masyarakat, stakeholders ataupun komunitas-komunitas tertentu. Menjalin komunikasi dengan pihak eksternal dapat menciptakan kolaborasi-kolaborasi yang akan membantu tercapainya tujuan organisasi. Komunikasi eksternal yang baik juga akan membantu organisasi tersebut memelihara hubungan yang positif dengan pemangku kepentingan eksternalnya. 3. Kebijakan KomunikasiKebijakan komunikasi dalam organisasi berarti petunjuk atau aturan yang dikeluarkan oleh organisasi yang mengatur bagaimana proses pertukaran informasi berjalan dalam organisasi tersebut. Kebijakan komunikasi ini perlu dirancang untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan sesuai dengan nilai-nilai dari organisasi. Selain itu, dengan adanya kebijakan komunikasi, proses pertukaran informasi yang berjalan akan lebih transparan dan terhindar dari kesalahpahaman. 4. Media KomunikasiPemilihan media komunikasi atau juga disebut dengan saluran komunikasi yang tepat dapat memengaruhi efektivitas dari proses komunikasi yang berlangsung. Beberapa saluran komunikasi yang umum digunakan dalam organisasi adalah melalui tatap muka, media sosial, email, papan informasi, hingga laporan tertulis atau memo. Pemilihan media komunikasi ini juga harus diselaraskan dengan jenis informasi dan audiens yang akan dituju. 5. Budaya OrganisasiBudaya organisasi menjadi aspek penting dalam keberlangsungan jangka panjang dari komunikasi suatu organisasi. Dengan budaya organisasi, kita dapat memprediksi bagaimana setiap anggota saling berinteraksi. Budaya organisasi akan sangat memengaruhi apakah komunikasi yang terjalin di suatu organisasi bersifat terbuka atau tidak. Karena itu, peran pemimpin organisasi sangat penting dalam mengarahkan budaya organisasi yang baik untuk menghasilkan komunikasi organisasi yang efektif.Kelima aspek komunikasi organisasi tersebut sangat erat keterhubungannya satu sama lain. Oleh karena itu, organisasi yang dapat mengelola komunikasi dengan baik akan berhasil memperkuat budaya internal, membangun citra positif kepada pihak eksternal, hingga mencapai keberhasilan jangka panjang organisasi.

image33 Alasan Kenapa Komunikasi Persuasif Itu Penting

Dalam dunia yang semakin maju dan penuh dengan informasi serta persaingan ide yang kuat, kemampuan untuk berkomunikasi persuasif menjadi keterampilan yang sangat berharga. Ini beberapa alasan pentingnya menerapkan komunikasi persuasif.1. Memengaruhi Sikap dan Perilaku Orang LainAlasan yang paling pokok dari pentingnya komunikasi persuasif adalah mampu memengaruhi sikap dan perilaku orang lain. Sebagaimana tujuan dari komunikasi persuasif itu sendiri, menerapkan komunikasi ini dalam menyampaikan pesan akan dapat meyakinkan orang lain agar menerima pandangan, ide, atau tindakan tertentu yang kita inginkan. Agar efektif, etika dalam penyampaian pesan juga menjadi aspek penting agar komunikasi persuasif yang dilakukan dapat diterima secara positif. 2. Mendukung Pemasaran dan PenjualanKomunikasi persuasif sangat dibutuhkan khususnya di dunia bisnis dalam menyusun strategi pemasaran dan penjualan perusahaan. Kemampuan komunikasi persuasif dalam kepentingan ini dilakukan untuk meyakinkan calon pelanggan atau mitra bisnis mengenai kesepakatan yang dibuat. Hal ini sangat berguna demi tercapainya target penjualan dan pemasaran yang telah ditetapkan. 3. Meningkatkan Skill KepemimpinanSalah satu kemampuan yang sangat penting untuk dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kemampuan dalam komunikasi persuasif. Jika memiliki kemampuan komunikasi persuasif yang baik, seorang pemimpin dapat memotivasi dan memberikan umpan balik yang meyakinkan kepada anggotanya. Dengan komunikasi persuasif pula, seseorang dapat memperkuat kredibilitas dan pengaruhnya sebagai seorang pemimpin. 4. Mengatasi KonflikKetika suatu konflik terjadi, peran dari komunikasi persuasif sangat dibutuhkan. Pihak penengah dapat berkomunikasi secara persuasif untuk membimbing pihak-pihak yang terlibat konflik dalam mencari solusi bersama. Selain itu, komunikasi persuasif juga dapat mengatasi kesalahpahaman dengan memberikan penjelasan yang jelas dan meyakinkan untuk mencegah konflik yang berkelanjutan.5. Membangun Hubungan yang KuatKepercayaan adalah pondasi dari terciptanya hubungan yang sehat. Karena itu, kelihaian seseorang dalam menyampaikan pesannya dengan komunikasi persuasif dapat membangun kepercayaan asalkan dibekali dengan isi pesan yang konsisten, jujur, dan dapat dipertanggungjawabkan. Tidak menutup kemungkinan, kolaborasi-kolaborasi akan bermunculan dan semakin memperkuat tidak hanya hubungan antarindividu namun juga hubungan antarorganisasi. Secara keseluruhan, komunikasi persuasif dapat menjadi alat strategis untuk dapat meningkatkan kehidupan sosial yang akan berdampak besar bagi segala aspek kehidupan baik itu pribadi maupun profesional.

SiapaSajaBisa.com

Tentang Kami

SiapaSajaBisa adalah professional community yang membantu siapa saja untuk menjadi versi terbaik dirinya. Kami siap membantu dan memberikan semangat kepada siapa saja yang takut untuk memulai passion mereka.

Ada kendala pembayaran? Hubungi kami